Kamis, 24 Januari 2013

Mengenalkan Tradisi di Ajang Bergengsi

Oleh: Mhd. Zaki, S.Sos., M.H.

Alhamdulillah acara pembukaan Perkemahan Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) telah dibuka dengan sukses. Seperti diketahui Provinsi Jambi dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam acara Perkempinas tahun 2012 ini. Acara yang bergengsi ini rencananya akan dilaksanakan selama satu pekan yakni dari tanggal 17 sampai 23 November 2012 yang bertempat di Bumi Perkemahan Sungai Gelam Muarojambi.
Sebagai panitia pelaksana berbagai persiapan telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jambi, mulai dari penyambutan peserta sampai pada masalah penginapan dan transfortasi. Acara Perkempinas ini dihadiri oleh kontingen dari berbagai Kwartir Daerah (Kwarda) diseluruh Indonesia. Di samping Kwartir Daerah, Kwartir Nasional (Kwarnas) juga mengundang utusan dari negara-negara sahabat.

Acara tiga tahunan ini sebelumnya diperkirakan akan dihadiri oleh 2.000 orang peserta dari masing-masing Kwarda seluruh Indonesia dan ditambah beberapa orang utusan dari negara-negara sahabat di Asia. Tentu dengan 2.000 orang peserta bukanlah jumlah yang sedikit dalam sebuah kegiatan. Sehingga akan sangat disayangkan kalau peserta yang banyak ini hanya sekadar mengikuti acara perkemahan saja. 
Pemerintah Provinsi Jambi tentunya dituntut lebih jeli dalam melihat ajang ini. Karena ini menjadi momen yang baik untuk mempromosikan daerah kepada dunia luar. Seperti diketahui di masing-masing kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Jambi memiliki berbagai budaya, tradisi serta objek wisata alam yang cukup banyak dan menarik yang sampai hari ini masih belum terekspose secara optimal. 

Melalui kegiatan Perkempinas ini diharapkan Pemerintah Provinsi Jambi bisa menjadikan Perkempinas pintu masuk sebagai media mempromosikan keberagaman budaya, tradisi serta objek wisata alam masyarakat Jambi yang selama ini tertutup dan belum banyak dilirik oleh dunia luar.

Ajang Promosi Pariwisata  
Wisata Alam. Karena kegiatan Perkempinas ini menjadi kegiatan nasional yang melibatkan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia tentunya akan sangat berperan sekali dalam usaha memperkenalkan wisata alam yang ada di Provinsi Jambi di tingkat nasional dan kepada negara-negara tetangga. Tinggal bagaimana kreativitas Pemerintah Provinsi Jambi dalam hal ini Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan panitia pelaksana mengemas bentuk acara. 

Usaha ke arah itu sebagian telah ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Ini dibuktikan dengan menjadikan beberapa objek wisata di Provinsi Jambi menjadi subcamp pada kegiatan ini. Salah satunya adalah di Candi Muarojambi. Di samping menjadikan Candi Muarojambi sebagai salah satu subcamp pada kegiatan ini juga mestinya disertakan dengan memberikan penjelasan-penjelasan seputar sejarah Jambi sebagai bentuk gambaran umum tentang sejarah Candi Muarojambi. Selain memperkenalkan objek wisata yang ada di Provinsi Jambi, dengan cara ini kita juga dapat mencari dukungan dari masyarakat luar untuk menjadikan Candi Muarojambi sebagai warisan dunia. Selanjutnya di subcamp lain melalui kegiatan ini kita bisa mengenalkan kepada peserta tentang Taman Bumi (Geo Park) di Kabupaten Merangin. Di sana mereka bisa melihat berbagai macam fosil flora dan fauna yang telah ada sejak ribuan tahun lalu yang dapat menambah pengetahuan mereka. Masih banyak lagi objek wisata yang bisa kita promosikan kepada para peserta dan para tamu undangan dalam acara ini. 

Dengan demikian dalam kegiatan ini para peserta dan para undangan tidak hanya mendapat pengalaman dalam bidang kepramukaan saja, akan tetapi mereka juga bisa menikmati objek wisata yang ada di Provinsi Jambi. Dengan cara ini promosi pariwisata tentu akan lebih efektif dan efisien. 
Wisata Budaya. Dalam hal wisata budaya dan tradisi dalam kegiatan ini kita bisa menampilkan keberagaman budaya dan tradisi dari masing-masing kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jambi. Penampilan ini bisa dalam bentuk pertunjukan khusus atau dalam bentuk selingan. Pertunjukan khusus maksudnya adalah dengan memasukkan kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari kegiatan pada acara Perkempinas. Kemudian dalam bentuk selingan yaitu dengan menghadirkan pertunjukkan budaya dan tradisi untuk menyelingi kegiatan-kegiatan inti. Bisa pada saat istirahat makan siang atau makan malam atau juga mungkin pada saat pergantian jenis kegiatan. 

Jika memungkinkan lagi para peserta dan para tamu undangan bisa diajak untuk menemui langsung para pelaku tradisi. Sehingga mereka bisa melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat dimana tradisi itu masih hidup dan bagaimana pula sesungguhnya kehidupan para pelaku tradisi itu. Kita ambil contoh tradisi lisan Senandung Jolo dari Desa Tanjung, Kabupaten Muarojambi yang sampai saat ini para pelaku tradisi atau penutur tradisinya hanya tinggal dua orang saja yang sampai saat ini belum ada regenerasinya. Ada juga tradisi lisan Krinok dari Kabupaten Bungo yang menjadi wujud kesenian masyarakat asli Bungo. Begitu juga dengan tradisi lisan Tale di Kabupaten Kerinci yang semakin lama semakin hilang seiring berkurang penuturnya, padahal ini merupakan kekayaan yang perlu kita jaga dan kita lestarikan salah satunya dengan memperkenalkan tradisi ini kepada masyarakat umum. 

Dengan mengajak para peserta dan tamu undangan ke daerah-daerah mereka bisa belajar langsung tentang tradisi dari pelaku tradisi. Tentu ini akan sangat menarik dan akan berkesan ketika peserta yang mungkin selama ini sudah pernah dengar atau baca sedikit sejarah tentang tradisi dan budaya melayu Jambi, tetapi melalui kegiatan ini mereka bisa belajar langsung dari pelaku tradisi yang mengabdikan hidupnya untuk mempertahankan tradisi yang saat ini hampir saja hilang dan punah. 

Peningkatan Ekonomi Bagi Masyarakat
Di samping memberikan arti penting bagi pariwisata di Provinsi Jambi, kegiatan ini juga akan berpangaruh bagi peningkatan ekonomi bagi masyarakat kita. Apa lagi ke depan kalau saja pelayanan dan kemasan pariwisata kita baik dan menarik tentu dengan sendirinya mereka berbagi pengalaman selama mereka di Jambi dengan memberikan informasi kepada teman atau keluarga, karib kerabat mereka tentang keindahan, kenyamanan, serta keberagaman budaya dan tradisi di Jambi, dan ini tentunya akan membawa pengaruh yang positif bagi perkembangan pariwisata di Jambi. 
Dengan semakin ramainya wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Jambi tentunya perhotelan yang ada di Provinsi Jambi akan ramai dikunjungi, Begitu juga dengan tempat-tempat yang menyajikan berbagai makanan dan hiburan. Kalau pariwisata kita bisa berkembang dengan baik tentu perputaran uang juga akan semakin cepat yang akan berdanpak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat di Provinsi Jambi juga akan lebih cepat. 

Dengan demikian ajang yang bergengsi ini tidak berlalu begitu saja, tetapi akan meninggalkan bekas bagi seluruh peserta dan Provinsi Jambi selaku tuan rumah. Bak pepatah mengatakan “menyelam sambil minum air”. Sehingga tidak hanya Perkempinas yang kita laksanakan akan tetapi program lain tetap bisa berjalan seiring, dan budaya, tradisi serta objek wisata alam Provinsi Jambi akan lebih dikenal. Semoga ajang ini tidak akan menjadi ajang yang sia-sia.  

Dimuat di Opini Harian Pagi Jambi Ekspres, Selasa, 20 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar...